Alam
selalu menawarkan kecantikan dan kenyamanan bagi para penikmatnya, terutama
gunung. Ya, suguhan yang diberikan oleh gunung sungguh membuat kita tak ingin
segera pulang kerumah, melihat lautan awan yang luar biasa indahnya, mendengar bisik angin diantara daun dan
pepohonan, kicau burung dan suara jangkrik, taburan bintang dimalam hari, dan
hal-hal lainnya yang begitu cantik dan luar biasa, membuat kita heran betapa
besar ciptaan Tuhan. Bahkan hal tersebut membuat kita lupa akan kepenatan
terhadap rutinitas hidup sehari-hari.
Lalu,
bagaimana jika kaum hawa ingin mendaki? Ya, sebagai wanita, tak ada salahnya
mencoba hal baru. Meskipun wanita terkenal lemah,
rempong, ribet dsb bukan berarti kita tidak bisa mendaki gunung girls.
Pada
tanggal 15 Agustus 2015 lalu saya melakukan perjalanan pertama menjelajah
gunung, saya ingin mencoba hal yang baru dan keluar dari rutinitas sehari-hari
yaitu “bekerja”. Saya mengikuti pendakian masal dalam rangka upacara HUT RI ke
70 yang diadakan oleh divisi mahasiswa pecinta alam universitas Surakarta. Nah,
saran saya, sebagai perempuan yang ingin mendaki, sebaiknya memang kita memilih
untuk mengikuti pendakian massal,
karna kita tidak perlu repot-repot menyewa tenda, menyewa tour guide, dan
risiko tersesat lebih kecil jika kita mendaki bersama (massal). Setelah kita
memutuskan untuk mendaki gunung tersebut, carilah
ulasan di internet mengenai rute gunung tersebut, beserta gambar/foto nya.
Saat itu saya mendaki gunung lawu dengan rute baru yaitu taman hutan raya.
Pastikan tanggal mendakimu tidak bertepatan dengan tanggal datangnya tamu bulanan. Sebagai seorang perempuan yang selalu mendapat tamu bulanan, kita seharusnya sudah tau girls kapan tanggal tamu kita datang, dan sebaiknya jangan mendaki saat sedang datang bulan girls, selain melelahkan karna kita harus mendaki dalam keadaan sakit dipinggang dan perut, juga akan merepotkan untuk mengganti pembalut dihutan bukan?
Pastikan tanggal mendakimu tidak bertepatan dengan tanggal datangnya tamu bulanan. Sebagai seorang perempuan yang selalu mendapat tamu bulanan, kita seharusnya sudah tau girls kapan tanggal tamu kita datang, dan sebaiknya jangan mendaki saat sedang datang bulan girls, selain melelahkan karna kita harus mendaki dalam keadaan sakit dipinggang dan perut, juga akan merepotkan untuk mengganti pembalut dihutan bukan?
Sebagai perempuan memang saya kesulitan
mendapat izin dari mamah saya, bahkan beliau sempat berkata “kalau papah masih
ada pun, papah pasti nggak ngizinin”.
Tenang girls, kita bisa membujuk orang tua kita dengan menunjukkan foto rute
gunung tersebut yang kita dapat dari internet (tunjukkan rute yang landai saja)
dan mengatakan “rutenya aman kok mah, nih liat mah, cuma seperti ini kok,
lagipula ka nada tour guide nya.” Jika masih belum dapat izin, kita bisa
membujuk dengan kata-kata “mumpung anak mamah ini masih muda mah, dan belum
berkeluarga, nggak salah kan kalau sekali-kali jalan-jalan ke gunung, masa ke
mall terus.”
Jangan mendaki gunung tanpa mengantungi izin orang tua ya girls. Setelah ketiga hal tersebut selesai kita lakukan maka beberapa bulan sebelum pendakian, kita harus melakukan persiapan lainnya, yang saya lakukan diantaranya adalah :
Jangan mendaki gunung tanpa mengantungi izin orang tua ya girls. Setelah ketiga hal tersebut selesai kita lakukan maka beberapa bulan sebelum pendakian, kita harus melakukan persiapan lainnya, yang saya lakukan diantaranya adalah :
1.
Latihan
fisik : Saya melakukan latihan fisik seperti jogging setiap hari sabtu/minggu sore, push-up, sit-up dan scout-jump, setiap
pagi sebelum berangkat kerja. Jangan lupa untuk istirahat yang cukup sebelum
pendakian girls, usahakan tubuhmu fit saat akan mendaki, dan tetap fit hingga
sampai kerumah kembali.
2.
Menyiapkan
carrier bag (tas gunung) : Pilihlah tas yang sesuai dengan
bentuk dan ukuran tubuh kita girls serta sesuai dengan lama nya perjalanan dan
banyak tidaknya barang yang kita bawa, jangan membawa tas yang terlalu besar,
jika tidak punya carrier bag, ransel biasa pun bisa jadi solusinya, yang
terpenting adalah kenyamanan kita girls.
3.
Menyiapkan
pakaian yang akan dibawa : Ingat girls, kita akan mendaki
gunung bukan ke mall, pilih lah pakaian2 yang tipis, menyerap keringat, mudah
dikeringkan, serta berwarna cerah. Kenakanlah celana kain yang mudah menyerap
keringat pula. Jangan lupa bawa pakaian dalam dan pakaian ganti untuk tidur
girls, karna akan sangat gatal-gatal sekali jika kita tidur mengenakan pakaian
yang sudah kita pakai untuk mendaki. Juga jangan lupa membawa sarung tangan
serta masker. Pengalaman saya waktu mendaki gunung saya membawa tiga pakaian
(belum termasuk pakaian yang saya kenakan), dan membawa satu celana training
panjang, serta beberapa pakaian dalam, sarung tangan, masker dan jaket tebal untuk dikenakan saat hawa
mulai dingin.
4.
Menyiapkan
sepatu/sandal gunung : Mau pakai sandal atau sepatu itu
tergantung kenyamanan dan kondisi gunung yang kita daki girls. Pengalaman saya
waktu mendaki gunung lawu yang kondisinya kering saya lebih nyaman memakai
sandal dan tetap memakai kaus kaki, agar kaki tidak tergores ranting saat
mendaki. Namun jika kondisi gunung
tersebut lembab, akan lebih nyaman jika kita mengenakan sepatu gunung. Tapi
jika kita memiliki sepatu gunung dan sandal gunung, tak ada salahnya memakai
sepatu gunung namun tetap membawa sandal gunung juga. Jangan lupa untuk membawa
cadangan kaus kaki girls.
5.
Menyiapkan
perlengkapan pendakian : Perlengkapan mendaki memang
sebaiknya disiapkan jauh-jauh hari, terlebih bagi kita kaum hawa. Jika tidak
memiliki perlengkapan pendakian, kita bisa membeli /menyewa di rental outdoor.
Perlengkapan tersebut diantaranya adalah : Tenda (jika mengikuti pendakian
massal, biasanya tenda sudah disiapkan oleh panitia), matras, sleeping bag,
senter, jas hujan, jam tangan, kompas, beras, air, nesting, kompor portable,
gas. (untuk nesting, kompor dan gas biasanya sudah disediakan oleh panitia,
atau biasanya kita bisa meminjam punya teman kita, karna dalam mendaki,
kebersamaan/solidaritas sangat diutamakan girls.)
6.
Menyiapkan
makanan pendakian : Mendaki gunung membutuhkan waktu
yang lama girls, tergantung kondisi cuaca, keadaan fisik kita dan medan yang
kita lalui. Saat saya mendaki gunung melalu rute taman hutan raya, membutuhkan
waktu 10jam untuk sampai ke pos terakhir dan menginap di pos tersebut sebelum
melanjutkan pendakian ke puncak. Selama mendaki, kita membutuhkan makanan
penambah energi girls, diantaranya : coklat, madu, roti, minuman isotonik,
susu, air putih, minuman manis, permen, umbi-umbian, dan makanan ringan
penambah energi lainnya.
7.
Menyiapkan
obat-obatan pribadi : Bawalah obat-obatan pribadi
girls, meskipun kita bisa meminta punya teman kita, tapi usahakanlah untuk
membawa sendiri girls jangan mengandalkan orang lain. Obat-obatan yang saya
bawa adalah : minyak kayu putih, obat maag, plaster luka, obat merah, pembalut,
obat herbal untuk masuk angin dan obat diare. Serta jangan lupa untuk membawa
tisu basah girls untuk membersihkan badan, karena digunung kita tidak bisa
mandi.
8.
Menyiapkan
mental dan berdoa : Ini merupakan persiapan terakhir
girls, siapkan mentalmu! Namun jangan merasa bisa, mintalah bantuan Tuhan lewat
doa, jangan putus berdoa sekalipun sedang mendaki, jika merasa tidak mampu
ditengah perjalanan, beritahu teman sependakian kita. Jika ingin buang air
kecil/besar beritahu teman sependakian kita dan berdoalah sebelumnya.
9.
Jangan
melakukan hal ini di gunung : Gunung memberikan kita
pemandangan yang indah girls, jangan membalasnya dengan hal-hal seperti
membuang sampah digunung (apapun bentuknya) bawalah sampahmu turun girls,
jangan mengotori sumber mata air digunung, jangan lupa mematikan api yang telah
kita nyalakan, pastikan api tersebut benar-benar mati. Jangan merusak
tumbuh-tumbuhan digunung, jangan sombong, jangan terpisah dari rombongan,
jangan egois, jangan terburu-buru mendaki, nikmatilah setiap pemandangannya,
dan yang terpenting andalkan lah Tuhan sebagai sumber kekuatanmu girls, Happy
hiking J